top of page
Search
  • Writer's pictureMino Circles Media

SEBUAH MEMOAR: SATU DEKADE IN MEDIO ANDA PERDANA.

Updated: Apr 5, 2019


Sosok dibalik In Medio, bang Anda Pradana. (sumber: Raditya Satyoputra doc.)

Pada Rabu (27/03) kemarin, penantian saya akhirnya terbayar lunas. Bayangkan saja, butuh 6 tahun lamanya bagi saya, atau mungkin bagi massa yang hadir pada saat itu untuk melihat sosok dibalik album In Medio, bang Anda Perdana diacara perayaan “Satu Dekade In Medio”. Perkenalan saya sendiri dengan karya beliau pertama kali berawal dari lagu-lagu yang sempat hadir mengiringi film-film hits remaja pada tahun 2000-an. Ditambah lagi ada seorang teman SMA saya waktu itu yang merekomendasikan dan berbaik hati meminjamkan saya CD album fenomenal ini. Dengan bermodalkan nge-rip ke laptop tua, saya bisa menikmati album yang dinobatkan sebagai album terbaik oleh Rolling Stone Indonesia ditahun itu. Beruntung sekali karena sempat mengarsipkannya, sebab sampai sekarang album ini tidak tersedia atau mungkin belum tersedia di layanan digital streaming.


Pada saat pertama kali mendengarkan album ini, reaksi spontan saya adalah kaget. Bagaimana tidak, dimulai dari track awal sampai akhir semuanya mempunyai plot yang berbeda-beda. Dari segi sound, bisa dibilang cukup kompleks dan penciptaan nuansanya pun dihadirkan dengan sangat terkonsep, ditambah lagi lirik yang dirangkai juga bias makna sehingga memungkinkan para pendengarnya untuk berpikir ataupun sekedar berkhayal membayangkan gambaran pengalaman dari kata-kata yang melayang-layang di atas kepala. Bagi saya hal ini sangat menghibur, terutama karena ketika saya SMA hati saya sedang terombang-ambing tak tau arah, saya terkurung dipenjara layaknya hewan buas dan keseharian saya dinaungi oleh suasana yang carut-marut. Sehingga mungkin saya bisa memberikan saran bagi anda yang sedang dalam kondisi kalut tak tau arah, dengarkanlah Album ini sebagai salah satu sumber penghiburan. Anda Perdana juga merupakan salah satu dari banyaknya penyanyi yang saya suka karena dalam penulisan lirik beliau selalu menghadirkan lirik-lirik yang jujur dan juga mempunyai karakter vokal yang sangat unik dan berbahaya. Kebetulan saya mengetahui Anda bukan melalui Matajiwa, karena kalau boleh jujur pada masa awal Matajiwa sampai sekarang, saya sendiri kurang menyimak album-album mereka entah mengapa, sayapun juga bingung.


sumber: Berita Angkasa Instagram.

Sebelumnya mari kita ucapkan banyak terimakasih untuk bang Anda dan juga untuk Berita Angkasa dan Frekuensi Antara yang sudah berbaik hati untuk menyelenggarakan acara yang sangat spektakuler dan menjadi penantian panjang bagi massa pengagum bang Anda dan In Medio.


Konser Satu Dekade In Medio berlangsung di Rossi Fatmawati lantai 4, dibuka oleh grup musik muda berbakat Kurosuke dan Line-up Anda dibantu oleh musisi-musisi seperti sang adik Bonita, Kelompok Penerbang Roket dan Matajiwa. Saya berangkat jam 6 dengan harapan dapat membeli tiket ots dan beruntungnya saya mendapatkan satu diantara sepuluh tiket terakhir yang diumumkan oleh Berita Angkasa di instagramnya. Kebetulan pada malam itu Rossi Fatmawati juga ikut diramai oleh gelaran acara Hantu Records dan Noisewhore di lantai satu sehingga keadaan sangat ramai dan meriah.


Jam menujukkan pukul 8, acarapun dimulai dengan band pembuka Kurosuke. Sebuah projek solo dari Christianto Ario yang kita ketahui merupakan frontman dari band Anomalyst. Perkenalan saya dengan Kurosuke berawal dari RSD 2018 tahun lalu, karena album pertamanya merupakan salah satu rilisan dari label kaset Nanaba Records (RIP). Saya sendiri kurang begitu menikmati Kurosuke sebagai pembuka sebab terkesan “jengjot” dengan band-band yang tampil pada malam itu. Saya belum tahu pasti mengapa mereka yang dipilih sebagai opening act. Hal serupa juga diungkapkan oleh Christianto Ario sendiri. Malam itu ia mengakui bahwa bandnya bisa dibilang sangat “aneh” untuk membuka acara itu. Tidak ada yang tahu pasti mengapa mereka yang dipilih. Namun diantara ketidakpastian itu, muncul satu pikiran nakal. Apa mungkin mereka akan menjadi salah satu roster Berita Angkasa? Siapa tahu? Hehe #gossipskena .


Kurosuke tampil dengan setlist yang cukup panjang sampai dengan pukul 9 kurang. Selanjutnya crew Anda bergegas naik ke panggung dan bersiap-siap. Jam menunjukan tepat pukul 9, lampu pun seketika dimatikan, semua orang berbondong-bondong memasuki Hall Rossi lantai 4, dan mulai berteriak heboh.


Set dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bagi saya momen ini terhitung cukup unik karena biasanya pembukaan acara dengan lagu Indonesia Raya hanya pernah saya rasakan dikonser-konser ber-skala besar dan international. Seluruh massa yang memadati Hall Rossi pun menyambutnya dan bernyanyi dengan hikmat. Jeda beberapa saat sosok dibalik In Medio pun muncul diatas panggung dan memulai set nya dengan lagu “Samudra”. Crowd langsung berteriak histeris saat single yang dirilis desember tahun lalu ini berkumandang. Semua orang bernyanyi, bulu kuduk saya pun berdiri merinding dengan sendirinya.


Kiri ke Kanan: Ali Akbar (Keys), Vian Debass (Bass), Anda Pradana, Viki Vranta (Drum) dan Bontel (Guitar). (sumber: Raditya Satyoputra doc.)

Set dilanjutkan dengan track pertama di album In Medio yaitu “Dalam Suatu Masa”. Lagu ini menurut saya merupakan lagu dengan hook yang sangat menarik perhatian para pendengarnya karena musik yang disajikan sangat mudah dicerna, kembali lagi tak henti-hentinya saya terdiam dan hanya bisa bernyanyi menikmati alunan yang ada. Kemudian di nomor selanjutnya ada lagu berjudul M L. Lagu ini menurut saya kurang menarik perhatian mungkin karena terkesan terlalu pop dan melayu.


M L pun selesai dikumandangkan, tiba-tiba cahaya panggung dimatikan. Dalam benak saya apa mungkin setelah ini lagu itu (lagu yang ada di ost. AADC)… “pasti tentang seseorang, akustikan nih kayak filmnya”. Benar ternyata! Tebakan saya secara kebetulan akurat dan memang terbaca dari gerak-gerik konsep yang ditumpahkan dari pihak band maupun penyelenggara. Saya semakin merinding dan ingin sekali meneteskan air mata. Jantung yang berdebar, terlintas cahaya putih kekuningan menyoroti bang Anda. Tersirat sebuah kabar dari sosial media bahwa lagu ini ternyata sudah lama sekali tidak dibawakan secara langsung di depan publik. Petikan gitar mulai terdengar dari Anda, sekejap diri saya terbawa masa lalu. Mengingat masa-masa SMA yang penuh drama dan canda tawa. Begitu magis dan gelapnya lagu ini namun masih memberikan kesan romantis. Sebuah ketulusan dari sang pembuat lirik tentang betapa resahnya dia terhadap cinta dan penuh tanya “Akankah seseorang yang kuimpikan kan hadir?” lagu ini sangat lah special bagi saya dan kaum manusia-manusia penikmat sastra. Apalagi para penggemar setia film “Ada Apa Dengan Cinta?” Yang di Sutradara-i Rudi Sudjarwo, pastilah akan tersedu dan menikmati masa-masa lalu dan mengkorelasikannya dengan kehidupan sekarang. Sungguh magnificent! Semua bernyanyi, terciptalah sebuah keharmonisasi antara gitar, cahaya lampu, penonton, dan sang penyayi. Tak terasa, menit-menit istimewa itu berakhir. Sebuah perpisahan yang manakjubkan antara crowd dengan lagu tersebut.


sumber: Raditya Satyoputra doc.

Masih dengan gitar akustiknya, Anda mulai mengocok dengan lantang dan keras! Dengan petikan gitar ala musisi blues, saya mendapati para penonton yang mulai berdansa dan berjoget ria, berbagi tawa bersama sahabat maupun kekasih, ada pula yang menyendiri dan menikmati alunan gitar dengan khusuk. Saya pribadi belum tahu, lagu apa yang akan dibawakan oleh Anda, karena di sini nada-nada yang ia mainkan terdengar familiar tapi ada hal yang membuat benak ini mulai berandai-andai. Apakah ia hanya akan memamerkan talenta dan kelihaiannya saja secara instrumental atau ada niat mengcover sebuah lagu? Kemudian Anda berdiri mendekati mic dan bernyanyi. Ia menyanyikan lagu ciptaan KPR (Kelompok Penerbang Roket) yang berjudul “Tanda Tanya” dengan versi blues di era '00s. Dengan jujur dan senang saya ingin berkata bahwa versi Anda ini lebih baik dan lebih intim dibandingkan karya aslinya. Dinilai dari antusiasme penonton, lagu ini tidak banyak yang tau (yang menyanyi hanya sedikit, dan yang berdansa pun sedikit) atau memang mereka sudah bosan dengan lagu KPR meskipun Anda yang membawakannya? walaupun menurut saya ini tetap Anda banget. Teriakan lantang dari anda dalam lirik “Aku Siapa Ada Dimana Dan Mengapa?” membuat saya sedikit merinding dibagian telinga dan pundak. Seakan lirik lagu ini membentuk sebuah bahasa khusus yang berkata secara langsung kepada saya. Beliau menambahkan bahwa lagu “tanda tanya” merupakan lagu favorit-nya dari semua track yang ada di Album “Teriakan Bocah” KPR.


Bonita & Anda (sumber: Raditya Satyoputra doc.)

Di nomor berikutnya, kali ini giliran sang adik Bonita mengisi panggung untuk membantunya menyanyikan lagu ke-6 berjudul “Cukup Dalam Hati”. Kolaborasi kakak beradik yang sangat menakjubkan, seakan panggung milik mereka berdua. Kesan romantis hubungan antara kakak dan adik begitu kental ketika mereka berduet diatas panggung. Setelah lagu “Cukup Dalam Hati”, Anda tidak lupa mengajak rekannya di Matajiwa yaitu Reza Acham. Mereka berhasil memainkan 3 lagu dari Matajiwa. Setelah lagu-lagu Matajiwa selesai dikumandangkan, panggung pun kembali dikosongkan. Tampak terlihat seluruh crew bergegas dan bersiap-siap melakukan set panggung baru.


Set Matajiwa (Reza Acham & Anda). (sumber: Raditya Satyoputra doc.)

Saya menebak pastinya setelah ini KPR akan tampil lagi, terlihat dari set panggung KPR yang disiapkan para crew dari segi set mic, peletakan dan posisi mic. Dan benar, ternyata KPR berkolaborasi bersama Anda. Memainkan lagu baru berjudul “Omong Kosong”. Sebelumnya Anda memang sudah pernah berkolaborasi dengan KPR di lagu T.O (Target Operasi) dimana Anda yang menulis lirik pada track itu. Lagu baru “Omong Kosong” terdengar biasa saja masih seperti KPR yang sudah-sudah dan relatif tidak ada yang baru. Saya akui memang terdengar sangat subjektif, namun kembali lagi kepada para pendengar yang lain. Jika ada diantara kalian yang ingin menyimak lagu baru nan hangat ini, silahkan tonton video dibawah ini, Berita Angkasa merilis ini sejak 13 februari 2019 silam.



Kembali ke pertunjukan, “Bias Senja” dimainkan setelah promosi lagu baru dari KPR. Lagu ini dari segi sound sangat bernuansa KPR, hal ini bagi saya sangat disayangkan sebab saya justru menantikan versi asli seperti yang terdapat di dalam album. Mungkin karena pertimbangan ingin tampil beda dan memberikan sesuatu yang fresh, namun sayang seribu sayang rindu tak terbayar lunas.


Nomor-nomor terakhir diisi dengan lagu-lagu In Medio. Rangkaian terakhir dimulai dengan “Pusaran” dengan pembukaan manis intro synth yang sangat tebal. Crowd pun mulai berlompatan dan bersorak sorai. Lagu yang cukup manis karena flow nya sama persis seperti di album. Dalam “Peluk Shiva” menyusul selanjutnya. Namun para penonton sudah tidak sabar untuk mendengar lagu “Biru” dan “Psychedelia”. Terdengar beberapa kali teriakan permohonan untuk segera memainkan kedua lagu tersebut. “Psychedelia” akhirnya dimainkan di set lagu ke-14. Ini merupakan lagu favorit saya, bayangkan kurang psych apa lirik nya cukup random, indah dan penuh substansi. Saya menyanyikan lagu ini dengan lantang, tidak bisa berkomentar banyak sebab saya sudah terlanjur larut kedalam euphoria “Psychedelia”. Set Ditutup dengan dua lagu terakhir berjudul “Full Moon Tonight” dan “Biru”. “Biru” dipilih sebagai lagu yang menutup malam itu, malam yang sangat indah, setlist yang sangat panjang dan merupakan pilihan yang tepat untuk mendinginkan suasana.


sumber: Raditya Satyoputra doc.

Sekali lagi saya tidak bisa berkata apa-apa, untungnya saya sudah merekam semua keindahan malam itu dengan rapi di dalam memori otak saya. Saya berani bilang bahwa konser In Medio merupakan salah satu konser terbaik saya di tahun ini. Namun tak luput pula sebuah kritik datang dari saya pribadi. Bahwa banyak sekali orang-orang yang tidak bertanggung jawab karena merokok di venue. Saya pribadi sangat terganggu karena sudah ada peringatan yang datang dari pihak penyelenggara untuk tidak merokok, karena kondisi venue yang juga kebetulan tertutup. Namun nyatanya masih banyak juga yang melanggar. Perokok liar muncung asam yang tak tertahankan. Bagi para perokok, tolong bijak-bijaklah dalam bersikap. Jika sudah tahu bahwa kondisi venue tertutup, ada baiknya untuk keluar sebentar untuk merokok, kita juga harus bisa menghargai orang-orang yang tidak merokok di dalam venue. Kita datang untuk berbahagia bersama-sama, sehingga hargailah satu sama lain, perokok maupun bukan perokok. Namun terlepas dari itu semua, In Medio tetap menjadi menghibur nomor wahid malam itu. Terimakasih sebesar-besarnya untuk bang Anda dan pihak penyelenggara, kalau tidak mungkin saya akan menunggu lebih lama lagi untuk bisa menikmati malam seindah itu.


Salam,




Mino.


*SET LIST SATU DEKADE IN MEDIO ANDA.*

  1. Samudra

  2. Dalam Suatu Masa

  3. M L

  4. Tentang Seseorang ost. Ada Apa dengan Cinta? (Aquarius Musikindo, 2002)

  5. Cover Tanda Tanya - Kelompok Penerbang Roket

  6. Cukup Dalam Hati

  7. Semesta - Matajiwa ft. Bonita

  8. Inti - Matajiwa ft. Bonita

  9. Section 8 - Matajiwa

  10. Omong Kosong - Kelompok Penerbang Roket Ft. Anda

  11. Bias Senja Ft. KPR

  12. Pusaran

  13. Dalam Peluk Shiva

  14. Psychedelia

  15. Full Moon Tonight

  16. Biru

(Mari arsipkan! Mungkin bisa dijadikan playlist biar kelak bisa bernostalgia dengan acara satu dekade In Medio.)


117 views0 comments
bottom of page